Kotanopan, Siswa SMA Negeri 1 Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal meminta agar Kepala Sekolah, Siti Aminah untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Permintaan itu mereka sampaikan saat melakukan demontrasi di dalam lapangan halaman sekolah, Senin(4/3/2019).
Tuntutan agar mundur dari jabatan tersebut, menurut para siswa didasari atas sikap Siti Aminah yang otoriter dan arogansi. Sehingga kegiatan belajar mengajar kurang berjalan efektif.
Koordinator Aksi, Haris Muda Batubara dan M. Lutd dalam saat berorasi menyampaikan sejumlah tuntutan kepada Dinas Pendidikan Provinsi yakni meminta Kepala Sekolah diganti, karena sikap otoriter dan buruknya kepemimpinan Kepala Sekolah mempengaruhi kompotensi guru dan kondusifitas belajar mengajar.
Para Siswa mengancam jika tuntutan tidak disahuti, maka mereka akan terus melakukan mogok belajar.
” Belajar mengajar tidak ada ketenangan lagi, guru guru kami di intimidasi, suasana tidak kondusif lagi, warga sekolah resah. Aspirasi ini harus kami sampaikan untuk perbaikan sekolah. Terkait kegiatan ekstrakurikuker, kita tidak pernah lagi mengikutinya, padahal itu merupakan tempat pengembangan bakat siswa ” ujar Haris Muda Batubara.
Menanggapi demonstrasi tersebut, Kepala SMAN 1 Kotanopan Siti Aminah, mengatakan bahwa dirinya siap menampung aspirasi baik dari guru dan siswa. Namun dirinya berharap agar disampaikan secara elegan dan musyawarah.
” Sebagai solusi untuk hari ini, rencananya, Selasa (5/3/2019) akan dilaksanakan duduk bersama, mulai dari Muspika Kotanopan, perwakikan siswa, guru, dari UPT Dinas Pendidikann Provinsi dan unsur terkait lainnya untuk mencarikan solusi terhadap tuntutan siswa ini. Jadi hari ini siswa kita minta kembali belajar dan besok akan ada solusinya” ujar Kepala Sekolah.
Demontrasi tersebut sempat keluar menuju jalan Lintas Sumatera untuk menyampaikan aspirasinya, namun pihak Polsek dan Muspika Kotanopan mengarahkan agar demontrasi tetap di halaman sekolah saja.
Para siswa yang berdemontrasi terlihat membawa dan membentangkan poster - poster bertuliskan ” Tolak Kepala Sekolah yang arogan dan otoriter, ganti Kepala Sekolah secepatnya, kembalikan rasa kekeluargaan di sekokah, tolak Kepsek yang merendahkan guru-guru kami, tindak Kepsek yang menyalah gunakan jabatan, kami butuh bukan Kepsek yang sesuka hati” serta beberapa tulisan lainnya. (SMG)