Salah satu faktor yang mempengaruhi sukses tidaknya seorang pelajar/mahasiswa adalah kedisiplinan. Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada kepatuhan, perintah atau peraturan yang berlalu. Kepatuhan seseorang terhadap keputusan, perintah yang berlaku bagi dirinya sendiri, misalnya senam pagi disebut disiplin pribadi. Kepatuhan seseorang terhadap keputusan, perintah atau peraturan yang diberlakukan bagi suatu sistem dimana orang itu terlibat disebut disiplin perorangan.
Banyak pengalaman dimana seseorang pelajar/mahasiswa yang belum memahami, menghayati dan melaksanakan arti dari sebuah disiplin. Kenyataannya keberhasilan mereka dalam memaknai ilmu pengetahuan dan memajukan teknologi tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Pada implementasinya (penerapan) disiplin itu memiliki ungkapan yang begitu luas, bahkan hampir semua aspek kehidupan yang mempunyai aturan-aturan.
Makna kata disiplin dapat dipahami dalam kaitannya dengan “Latihan yang memperkuat”, “Koreksi dan saksi”, “kendali” dan terciptanya “Ketertiban dan keteraturan”, dan “Sistem aturan tatalaku”.
Latihan yang Memperkuat
Disiplin dengan latihan yang memperkuat, terutama ditekankan pada pikiran dan watak untuk menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan lain sebagainya. Latihan-latihan dalam rangka menghasilkan kebiasaan patuh dapat dilihat pada penanaman disiplin yang sangat mempengaruhi seorang pelajar/mahasiswa. Ketaatan dalam beribadah dapat digolongkan sebagai suatu latihan dalam arti penanaman disiplin yang tujuannya untuk mempertinggi kendali diri.
Koreksi dan Saksi
Arti disiplin dalam kaitannya dengan koreksi dan saksi terutama diperlukan dalam lembaga yang telah mempunyai tata tertib yang baik. Contohnya, implementasi disiplin yang berkaitan dengan seorang pelajar/mahasiswa antara lain:
a. Disiplin waktu dalam belajar
b. Disiplin waktu dalam mengerjakan tugas
c. Disiplin waktu dalam beristrahat, dan lain sebagainya
Perlunya disiplin ini bertujuan untuk menyeimbangkan kegiatan prioritas dengan kegiatan lainnya.
Kendali atau Terciptanya Ketertiban dan Keteraturan
Orang yang berperilaku disiplin adalah orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya dalam mencapai sebuah kesuksesan. Akan tetapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, mengakibatkan terjadinya perubahan dalam kehidupan para pelajar/mahasiswa berupa pergeseran nilai-nilai dan tradisi yang ada.
Sistem Aturan Tatalaku
Setiap kelompok manusia, pelajar/atau mahasiswa selalu terikat kepada berbagai peraturan yang mengatur hubungan sesama antar pelajar maupun masyarakat sekitar. Pada pelajar/mahasiswa wajib melaksanakan/berperilaku sesui dengan peraturan yang berlaku dan memiliki sikap sopan santun, saling menghargai, menghormati. Seorang yang telah berdisipilin haruslah menunjukkan sikap yang bisa diteladani.
Hakikat Disiplin
Kedisplinan seseorang adalah produk sosialisasi sebagai hasil interaksi dengan lingkungan, terutama lingkungan sosialnya.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kedisplinan untuk mewujudkan kesuksesan, antara lain:
- Taat. Taat kepada TYME berarti melaksanakan perintah-perintahnya dan menghindari larangan-larangannya. Dalam melaksanakan suatu usaha, supaya tercapai harus ada keyakinan akan Tuhan dan menentukan prinsip yang tepat dan bisa diwujudkan.
- Kesadaran. Kedisplinan itu tidak bermakna jika tanpa kesadaran, karena dengan belum menyatunya hati dan perbuatan dikhawatirkan sikap tersebut akan menjadi/bersifat semu saja.
- Sikap mental. Hal ini berarti kedisiplinan sudah dijabarkan dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga yang memiliki tanggungjawab.
- Keteladanan. Setiap orang, khususnya para pelajar/mahasiswa harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi orang lain dalam bersikap dan berperilaku untuk mewujudkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
- Keberanian dan kejujuran. Sikap keberanian dan kejujuran berarti sikap yang tidak mendua yaitu sikap tegas dan lugas dalam menerapkan aturan-aturan. Usaha mewujudkan kesuksesan tidak mengenal sikap yang dapat mengamburkan makna disiplin itu sendiri.
- Rasional. Kepatuhan yang rasional berarti kepatuhan melakukan proses berpikir dan bersikap dalam arti. Harus ada pemahaman dalam diri sendiri dan dapat mengatur emosi jika menghadapi suatu masalah, maka tingkah laku secara naluriah akan mengikuti, dengan kata lain perilaku atau mengatur diri sendiri. Tingkah laku atau mengikuti pemikiran, layaknya siang mengikuti malam. Sikap rasional dituntut terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan sosial yang berlangsung cepat.
Pemanfaatan Lembaga Pendidikan Untuk Mewujudkan Kesuksesan
Pembinaan disiplin bukanlah suatu yang mudah, karena untuk melaksanakan kedisplinan ataupun mendisplinkan seseorang dalam arti luas yaitu menanamkan kesadaran, pemahaman dan penghayatan tentang kehidupan yang memiliki tujuan atau cita-cita yang begitu tinggi. Objek utama dalam pembinaan disiplin melalui jalur pendidikan. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah menciptakan lingkungan dan memberikan pengalaman kepada mereka para pelajar/mahasiswa sehingga mereka menjadi manusia yang dewasa yang berperan sesuai dengan tingkat pendidikannya masing-masing.
Jalur pendidikan yang dilakukan untuk mewujudkan kesuksesan harus dimulai dari pendidikan dalam keluarga dengan pendidikan yang dititikberatkan kepada pembentukan sikap watak, pendidikan agama, pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi yang berpengaruh untuk pembentukan kemampuan berpikir, penguasaan ilmu dan teknologi.
Penulis Mahasiswa Pendidikan Matematika, Wakil sekretaris komisariat GmnI FPMIPA IKIP Gunungsitoli-Nias