Oleh : Rusman Lahagu
Kemajuan suatu daerah merupakan salah satu impian dari seluruh masyarakat yang mendiami wilayah tersebut. Karena dengan majunya suatu daerah tertentu membuat rakyat atau orang-orang yang bertempat tinggal di dalamnya menjadi lebih aman dan merasa senang. Bahkan ketika daerah-daerah itu memiliki keunggulan dan nilai plus dibanding dengan daerah lain maka penghuninya bukan hanya anak daerah itu sendiri.
Demikian halnya dengan pulau kecil yang berada di bagian barat Sumatera Utara itu, tidaka lain adalah kepulauan Nias yang sudah lama mendambakan kemajuan dan perkembangan daerah. Impian ini salah satunya yakni pemekaran daerah otonomi baru. Hal ini sudah sekian tahun di gagas oleh kaum-kaum terdepan yang berada di kepulauan Nias yang menjadi delegasi dari masyarakat Nias itu sendiri.
Namun berkat jerih payah dan kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat beserta oknum-oknum yang lain, kepulauan Nias memeluk impian emasnya pada tahun 2008 yang lalu. Hasil pemekaran itu terdiri dari 3 (tiga) daerah otonom baru yaitu: Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias Utara dan Kabupaten Nias Barat. Tentu saja dengan terbentuknya daerah otonom baru di kepulauan Nias melukiskan sebuah sejarah yang tidak bisa dilupakanoleh masyarakatnya.
Kabupaten Nias Barat merupakan salah satu daerah yang letak geografisnya berada dibagianbarat kepulauan Nias. Wilayahnya yang subur mengakibatakan masyarakatnya banyak berstatus sebagai petani. Sehingga antusiasnya untuk menyambut hasil pemekaran itu cukup berapi-api. Karena semakin dekatnya pemerintahan maka semakin terminimalisir masalah-masalah di daerah, demikian pemikiran-pemikiran yang timbul di tengah-tengah masyarakat Nias Barat saat itu.
Desa Onolimbu, Kecamatan Lahômi merupakan Ibu Kota Kabupaten Nias Barat yang letaknya sangat strategis, karena berad di tengah-tengah wilayah itu sendiri. Selain itu, daerahnya datar dan sangat mendukung untuk temapt-tempat wilayah pemerintahan. Demikain halnya dengan penetapan orang nomor satu di daerah itu (Pj Bupati) sangat tepat dan cukup membanggakan sekali. Ortang ini tidak lain adalah Faduhusi Daeli. Beliau merupakan sosok yang tidak diragukan lagi dalam dunia birokrasi. Beliau sudah lama beriprah dibagian pemerintahan sehingga tidak salah jika kita mengandalkan dia sebagai Pj Bupati Nias Barat.
Namun sangat disayangkan ketika pada tahun 2009 yang lalu Kabupaten Nias Barat tercoret namanya diranah hukum. Hal ini berawal dari maslah formasi CPNS yang diselenggarakan oleh BKN Pusat diman Kabupaten Nias Barat mendapat kesempatan juga untuk itu. Tetapi, tiadak disangka pula ketika pengumuman hasil seleksi CPNS saat itu banyak yang kurang jelas. Akibatnya terjadi pro dan kontrak antara masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Maslah ini masih belum tertuntaskan sampai sekarang. Apakah problem ini timbul karena pemimpinnya ataukah ada oknum yang sengaja memanfaatkan kesempatan itu. Itulah pertanyaan yang masih belum memberikan jawaban yang pasti.
Oleh sebab itu alangkah naifnya jika masalah itu terulang lagi. Formasi CPNS tahun 2010 akan diselenggarakan dimana seleksinya dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2010. Pengawasan yang ketat harus dapat diwujudkan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang berwajib, sehingga kekhawatiran dan keresahan masyarakat Nias Barat akhir-akhir ini dapat terobati.
Sebenarnya kemajuan suatu daerah tertentu berada di tangan rakyatnya sendiri. Artinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Akan tetapi terkadang masyarakat kurang professional dalam memanfaatkan sebuah kesempatan yang menentukan majunya suatu daerah.
Pada waktu dekat ini diberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat Nias Barat untuk menentukan nasib daerahnya sendiri. Hal ini tidak lain adalah pemilihan kepala daerah (pilkada).
Pesta demokrasi yang akan dilaksanakan pada wal tahun 2011 mendatang, marilah kita menggunakan hak pilih kita sebagai warga mayarakat Nias Barat. Jangan kita terpengaruh terhadap seribu janji yang mereka berikan. Tetapi pilihlah sesuai dengan pilihan hati nurani anda.
(Penulis Mahasiswa Pendidikan Matematika, Wakil Komisaris Bidang Kaderisasi Komisariat GmnI FPMIPA Gunungsitoli-Nias)